6.24.2013

Posted by Unknown
No comments | 8:26:00 PM
Pada pembahasan ini terdapat dua topik penting dalam kelompok yaitu mengenai struktur kelompok dan kerja kelompok. Ketika suatu kelompok bekerja melaksanakan tugasnya maka kelompok menciptakan suatu struktur dan pada gilirannya memengaruhi bagaimana kelompok mengelola pekerjaan dan tugasnya. Dengan kata lain, kedua topik ini saling berhubungan satu sama lain.

Marshall Scott Pole dan beberapa rekannya mencurahkan waktu mereka selama beberapa tahun menggunakan teori strukturasi yang dikembangkan Anthony Giddens untuk mengamati proses pengambilan keputusan dalam kelompok. Menurut Poole, pengambilan keputusan kelompok adalah suatu proses dimana anggota kelompok berupaya mencapai konvergensi atau persetujuan atas suatu keputusan akhir dan untuk mencapai hal itu, mereka harus membangun suatu struktur sistem sosial. Dengan kata lain, dalam proses untuk mencoba mencapai konsensus, kelompok akan menghasilkan konsekwensi tidak disengaja yang membentuk kerja masa depan kelompok. Anggot kelompok akan menghasilkan dan menghasilkan kembali aturan – aturan baru dengan cara mengemukakan pendapat dan prefensi mereka yang dapat digunakan untuk mencapai atau menghambat terjadinya konvergensi. Proses strukturasi ini sebagaimana dijelaskan oleh Giddens, terjadi dalam tiga wilayah, yaitu interpretasi, moral, dan kekuasaan.
Poole memberikan contoh, misalnya Anda ingin membujuk anggota kelompok lainnya untuk mendukung rencana yang Anda inginkan untuk dilaksanakan dan agar anggota lain setuju, apa yang harus Anda lakukan? Dalam hal ini, gagasan Giddens mengenai tiga wilayah strukturasi tersebut dapat diterapkan sebagai berikut:
1.      Anda dan anggota kelompok harus memiliki suatu interpretasi yang sama terhadap rencana yang Anda inginkan untuk diterapkan dengan menggunakan istilah berdasarkan pengalaman sebelumnya yang sering atau umum digunakan sehingga lebih mudah dimengerti oleh anggota kelompok lainnya. Sebagian dari kata – kata yang Anda gunakan mungkin harus agak khusus atau spesifik digunakan dalam kelompok (menggunakan istilah atau ungkapan yang familiar atau khas dengan kelompok bersangkutan)
2.      Dengan menggunakan gaya bicara tertentu, maka Anda bertindak menurut cara – cara yang lebih bisa diterima kelompok, menurut norma – norma yang berlaku dalam kelompok, atau menurut rasa mengenai apa yang salah atau benar, menurut moralitas kelompok Anda.
3.      Untuk bisa menjadi pembicara yang efektif, maka Anda menggunakan berbagai macam sumber kekuasaan, seperti kemampuan untuk memimpin atau status yang Anda miliki. Dengan demikian, apa yang berkuasa di dalam kelompok ditentukan oleh sejarah interaksi dalam kelompok, dan Anda akan menggunakan sumber – sumber kekuasaan ini untuk membujuk orang lain agar menyetujui rencana Anda.
Selain faktor – faktor internal yang telah dijelaskan sebelumnya, maka faktor – faktor eksternal selalu memengaruhi tindakan kelompok. Namun demikian, faktor – faktor luar hanya dapat memiliki makna sejauh mereka dapat dimengerti dan dapat diinterpretasikan oleh kelompok bersangkutan, dan interpretasi ini akan terus dinegosiasikan selama interkasi berlangsung dalam kelompok. Dalam hal ini, terdapat dua faktor yang memengaruhi interkasi kelompok yaitu jenis kerja dan posisi anggota kelompok.

daftar pustaka
Morissan. 2009. Teori Komunikasi Organisasi. Ghalia Indonesia: Bogor.



0 komentar:

Posting Komentar