6.24.2013

Posted by Unknown
No comments | 8:39:00 PM

Walaupun teori yang di kemukakan Bales di sebut interaksional itu sangat tepat dengan aktivitas individu, Aubrey Fisher dan Leonard Howes memaknainya sebagai sistem model manusia. Beberapa penulis percaya bahwa pendekatan yang lebih peka terhadapa pembelajaran komunikasi kelompok adalah model sistem interaksi yang mengasosiasi tindakan. Interaksi ini merupakan tindakan dari seseorang yang di ikuti oleh tindakan orang lain. Contoh nya yaitu tanya jawab, pernyataan-pernyataan dan salam-salam. Ini lah hal yang harus di amati karena bukanlah perilaku individual seperti hanya memberi sugesti, tetapi lanjutan dari tindakan lawan bicara. Seperti membuat sugesti tdan respon. Interaksi dapat di klasifikasikan melalui dimensi konten dan dimensi hubungan. Contohnya jika seseorang memberikan pertanyaan, kamu mungkin akan menjawabnya. Dan saat kamu tidak menjawab kamu berfikir itu pertanyaan tidak penting. Disini, jawabanmu adalah sebagai dimensi konten dan nonverbal dimensi hubungan.
Walaupun hal yang di analisa sebagai dimensi hubungan itu ada dalam diskusi kelompok, Fisher memusatkan dalam dimensi konten. Karena hampir sama komentar dalam tugas grup saling berhubungan untuk memutuskan tujuan.  Fisher mengklasifikasi pendapat dalam term bagaimana mereka merespon untuk memutuskan sebuah tujuan. Statment yang ada mungkin dapat setuju atau tidak setuju dengan tujuan sebagai contohnya.
            Dua hal yang  membedakan dari teori Bales dan Fisher. Bales mengklasifikasikan tpemberian tindakan dalam term fungsi sosioemosional. Sedangkan fisher berasumsi bahwa apapun tundakan yang dilakukan dapat mengisi dua fungsi simultan. Kedua, Bales mengklarifikasikan hanya ada satu tindakan dimana Fisher mengklasifikasikan dua tindakan dalam satu waktu atau dengan kata lain seorang peneliti akan mengklarifikasi tindakan dan tindakan yang mengikutinya. Disini peneliti dapat secara aktual melihat karakter dan frekuensi dari tindakan pasangan dalam komunikasi kelompok.
Dalam teori "theory of decision emergence", Fisher membagi empat tahap dalam tugas kelompk : orientasi , konflik, kemunculan dan penguatan kembali. Dalam observasinya, Fisher mencatat interaksi berubah menjadi formulasi keputusan grup dan solidaritas.
Pertama, tahap orientasi. Meningkatkan klarifikasi dan mulai melihat sudutpandang. Level tinggi dari persetujuan dalam level ini dan komen terkadang dibuat pada kelompok untuk menguji grup. Kedua, kualifikasi dan percobaan . Dalam tahap ini orang meraba untuk mempelajari dan memahami.
Tahap Konflik, berisi besarnya perbedaan pendapat. Orang-orang di tahap kedua ini mulai mengukuhkan sikapnya sendiri, dan lebih banyak polarisasi. Di sini interaksi meliputi perbedaan pendapat yang besar dan evaluasi yang tidak menguntungkan. Para anggota bedebat dan berusaha mengajak / mempengaruhi, dan mereka bisa membentuk koalisi.
Koalisi tersebut cenderung hilang di tahap ketiga, tahap kemunculan. Di sini tanda-tanda kerjasama muncul. Orang-orang tidak terlalu kukuh mempertahankan pendapatnya. Sementara mereka melunakkan posisi mereka dan menjalani perubahan sikap, kata-kata mereka menjadi semakin ambigu. Pendapat-pendapat yang menguntungkan mulai muncul.
Di tahap terakhir, pengukuhan(reinforcement), keputusan kelompok semakin kuat dan mendapat penguatan dari anggota kelompok. Kelompok bersatu dan bertahan dengan solusinya. Pendapat hampir semuanya positif dan menguntungkan. Ambiguitas yang ada dalam tahap ketiga cenderung menghilang.
Untuk menggambarkan tahap perkembangan kelompok, Fisher memberikan analisis juri tiruan dalam undang-undang mengenai kecelakaan kendaraan pada pejalan kaki. Di tahap pertama, juri mencari tahu pertanggungjawabannya,. Apa yang seharusnya dilakukan, dan bagaimana nanti akan dilakukannya? Keputusan apakah yang mungkin keluar? Ketidak jelasan masih ada sampai klarifikasi muncul. Perbedaan pendapat yang besar muncul dalam tahap konflik sampai juri memutuskan apakah terdakwa lalai dan bagaimana mereka metuskannya. Di sini interaksi cenderung lebih emosional dan memanas kadang kala.
Dalam tahap kemnculan, juri mulai setuju kalau terdakwa ternyata tidak lalai dan pejalan kaki bisa menghindari kecelakaan itu. Persetujuan ini bersifat sementara, dan juri mengulang lagi permasalahannya, tapi secara emosional dan perdebatan pasti mereda pada titik ini. Dan di tahap terakhir, pengukuhan, juri diyakinkan, dan semua orang setuju dengan hasilnya.
Tahap-tahap dalam pembuatan keputusan kelompok mencirikan interaksi dan berubah setiap waktu. Sebuah topik yang bersangkutan adalah decision modification. Fisher menemukan bahwa sebuah kelompok tidak hanya menyajikan satu ide setiap waktu, ataupun mengajukan sebuah ide dan memodifikasinya sampai sebuah konsensus tercapai. Modifikasi keputusan lebih mirip siklus. Beberapa proposal dibuat dibuat, satu-satu dibahas singkat, dan sisanya dibahas nanti. Diskusi proposal sepertinya berjalan dengan sedikit energi. Proposal A dibahas. Kemudian kelompok tidak setuju dan berlanjut ke proposal. Setelah diskusi ini, kelompok akan membahas proposal lain. Lalu seseorang mengangkat lagi proposal A namun sudah dimodisikasi. Kemudian kelompok setuju dengan rencana yang sudah dimodifikasi dari diskusi sebelumnnya. Mengapa diskusi berjalan tak menentu? Mungkin disebabkan permintaan interpersonal dalam diskusi membutuhkan “break” dari tugas-tugas kelompok. Efeknya adalah, pendeknya perhatian kelompok karena padatnya kerja, dan sikap yang dingin membantu mengatur ketegangan dan konflik
Fisher menemukan bahwa dalam memodifikasi usulan, kelompok cenderung mengikuti salah satu dari dua pola. Jika konflik rendah, kelompok akan memperkenalkan kembali proposal dalam waktu kurang abstrak, bahasa yang lebih spesifik. karena berturut-turut kembali ke proposal, tampaknya mengikuti pola yang menyatakan masalah, mendiskusikan kriteria untuk solusi, memperkenalkan solusi abstrak, dan bergerak akhirnya solusi konkret. Perlu diingat, kelompok yang kemungkinan besar tidak akan bergerak itu melalui empat langkah ini lancar, tapi mungkin akan melakukannya secara sporadis sebagai anggota berangkat dari dan kembali ke usulan di berhenti dan mulai mode.
Pola lain umum ketika konflik lebih tinggi. Di sini, kelompok tidak berusaha untuk membuat proposal yang lebih spesifik. Karena ketidaksepakatan ada pada gagasan dasar, kelompok memperkenalkan pengganti proposal dari tingkat yang sama abstraksi seperti aslinya.
Teori Fisher adalah contoh dari model fase perkembangan kelompok. Model fase memprediksi bahwa kelompok melalui serangkaian tahapan dalam menangani masalah atau set tugas. Karena ada model seperti itu dalam sejarah teori grup kecil, pendekatan fase merupakan pandangan dominan pengembangan kelompok. baru-baru ini,

0 komentar:

Posting Komentar