8.04.2014

Posted by Unknown
No comments | 4:26:00 PM
Komunikasi Pemasaran

Menurut wells komunikasi pemasaran diartikan sebagai berikut, ”advertising, personal selling, sales promotion, public relations, direct marketing, point-of-sale and packaging are the main techniques the marketer may use to communicate with target markets. These techniques are collectivity called marketing communication, marketing communication, the final element in the marketing mix, is defined as persuasive communication designed to send marketing-related messages to a selected targe audience.”(William, 2000: 75).
Definisi komunikasi pemasaran menurut sutisna adalah, Inti dari proses pemasaran adalah adanya pertukaran dari satu pihak ke pihak lain, baik pertukaran yang sifatnya terbatas maupun yang sifatnya luas dan komplek. Demikian halnya dengan komunikasi yang merupakan pertukaran informasi dari sumber ke penerima dan sebaliknya (Sutisna, 2002: 264).  Menurut Kotler (dalam Sutisna, 2002: 264), sesuai dengan kutipan Sutisna dalam bukunya Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, menyebutkan sedikitnya ada lima kondisi yang harus terpenuhi agar pertukaran dapat terjadi yaitu:
a.       Terdapat sedikitnya 2 pihak, yaitu antara pemberi dan penerima.
b.      Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin berharga bagi pihak lain.
c.       Masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan melakukan penyerahan.
d.      Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak tawaran pertukaran
e.        Masing-masing pihak yakin bahwa berunding dengan pihak lain adalah layak dan bermanfaat.
Melalui konsep pemasaran ini yang menjadi intinya adalah pertukaran antara 2 atau lebih individu. Tidak ada individu yang mendapatkan sesuatu tanpa melakukan sesuatu terlebih dahulu. Komunikasi pemasaran juga berfungsi sebagai pemberi kabar kepada masyarakat tentang keberadaan suatu produk tertentu. Komunikasi pemasaran juga sangat boros jadi pemasar harus benar-benar mengetahui lewat pemasaran mana suatu produk akan ditawarkan. Untuk lebih jelasnya, model komunikasi pemasaran akan tergambar seperti berikut:
Bagan 1.1

2.png
Sumber: Sutisna. (2002), Perilaku Konsumen dan Komunikasi pemasaran, hal. 270

Model komunikasi ini memiliki beberapa unsur yaitu: Sumber, Encoding, Transmisi, Decoding, Tindakan dan Feed Back. Pertama adalah sumber. Dalam pemasaran berarti sumber adalah pemasar. Pemasar ini menentukan bagaimana pesan atau produk yang di buat dirancang agar dapat dipahami dan direspons secara positif oleh penerima (konsumen).
Encoding merupakan proses perancangan pesan. Pada taraf encoding akan ditentukan dengan cara apakah pemasaran sebaiknya dilakukan. Proses encoding ini juga disebut sebagai proses menerjemahkan tujuan-tujuan komunikasi kedalam bentuk pesan yang akan dikirim kepada penerima. Pada proses encoding inilah dasar penelitian dilakukan yaitu bagaimana jenis dan proses pemasaran politik dilakukan oleh tiga partai politik di Surakarta.
Proses ketiga adalah transmisi. Transmisi merupakan penyampaian pesan melalui media tertentu, apakah hendak lewat iklan di televisi, surat kabar, direct marketing, dan lain-lain. Setelah pesan diterima maka penerima pesan maupun konsumen akan secara sadar maupun tidak melalui proses decoding. Proses decoding merupakan proses interpretasi dan respon yang dilakukan oleh penerima pesan tersebut dalam hal ini konsumen.
Proses selanjutnya merupakan tindakan atau reaksi nyata yang dilakukan oleh penerima pesan produk tersebut sebagai bentuk respon dari proses decoding yang didasari oleh pengalaman dan situasional pihak konsumen. Proses terakhir adalah feed back (umpan balik). Dalam umpan balik keberhasilan suatu produk yang melalui proses pemasaran tertentu akan terlihat, apakah produk yang diproduksi akan direspon positif atau negatif oleh konsumen, jika produk barang akan terlihat dari besarnya barang yang beredar di pasaran. Jika produk jasa akan terlihat dengan banyaknya ketertarikan konsumen pada jasa yang ditawarkan. Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar (Sutisna, 2000: 267).


Daftar Pustaka
Wells, William; John Burnet and Sandra E. Moriarty.2000. Advertising: Principles and Practice.USA: Prentice-Hall.
Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.