Sebagian besar karya yang membahas komunikasi dalam
kelompok berasal dari ilmu psikologi sosial. Pada bagian ini kita akan membahas
satu teori klasik yang dinamakan teori analisis interaksi yang memberikan
pengaruh besar pada teori komunikasi kelompok. Teori ini membahas jenis – jenis
pesan yang disampaikan anggota kelompok dan bagaimana pesan memengaruhi peran dan
kepribadian kelompok.
Robert Bales (1950) menyusun teori yang menjelaskan
mengenai analisis proses interkasi (interaction process analysis) yang saat ini
sudah menjadi salah satu karya klasik teori komunikasi. Dengan menggunakan
hasil risetnya selama bertahun – tahun sebagai fondasinya, Bales menyusun teori
mengenai komunikasi kelompok kecil untuk menjelaskan mengenai jenis – jenis
pesan dan kepribadian anggota kelompok serta bagaimana pesan tersebut
memengaruhi karakter atau sifat kelompok secara keseluruhan.
Bales menyatakan terdapat 12 jenis pesan dalam
komunikasi kelompok yang dapat disederhanakan menjadi empat pesan, yang terdiri
atas: tindakan positif, upaya jawaban, pertanyaan dan tindakan negatif seperti
pada skema di bawah ini. Jenis – jenis perilaku dalam kotak tersebut bersifat
berpasangan, dan setiap pasangan perilaku memiliki wilayah masalah tertentu
bagi kelompok yang bersangkutan. Misalnya “memberikan informasi” dipasangakan
dengan “meminta informasi”, “memberikan pendapat” dipasangakan dengan “meminta
pendapat”, dan memberikan saran dipasangkan dengan “meminta saran”.
Bales menemukan bahwa salah satu cara kelompok
melepaskan ketegangan adalah dengan bercerita, atau mendramatisir. Dalam bab 8 kita melihat perkembangan Ernest Bormann
tentang ide ini dalam teori konvergensi simbolis, yang memiliki aplikasi khusus
dalam kelompok kecil. Bormann percaya bahwa bentuk komunikasi sangat penting
tidak hanya dalam mengurangi ketegangan, tetapi juga dalam mempengaruhi
kualitas diskusi kelompok secara umum. Cerita sering diceritakan dan
diceritakan kembali dalam suatu kelompok. Mereka terdiri dari tema fantasi,
atau pengetahuan bersama, yang membangun identitas bersama dalam kelompok. Tema
fantasi merupakan mekanisme yang dikembangkan kekompakan dalam kelompok.
Seperti kita ketahui, kekompakan dapat memiliki efek baik positif dan negatif
pada pengambilan keputusan.
Ada dua bentuk perilaku komunikasi, yaitu
sosioemosional, ditunjukkan dengan sikap positif dan negative seperti ramah,
sombong, dramatisir, dan perilaku kedua ialah berdasarkan kerjanyanya seperti
saran, opini, dan informasi.
Dalam investigasi kepemimpinan, Balas menemukan
bahwa group yang sama akan memiliki dua bentuk kepemimpinan yang berbeda.
Pemimpin kerja yaitu seseorang yang memfasilitasi dan mengkoordinasi kerjanya
berkaitan komentar, komando secara langsung untuk memastikan kerjanya selesai.
Sama pentingnya dengan pemimpin sosioemosional yang bekerja untuk meningkatkan
hubungan dalam group tesebut berkonsentrasi pada interaksi dari sector positif
dan negatifnya. Biasanya kedua pemimpin ini dipegang oleh dua orang yang
berbeda.
Bales telah menunjukkan bagaimana persepsi posisi
seorang individu dalam sebuah group memiliki fungsi tiga dimensi, yaitu dominan
versus submassive, peramah versus jutek, dan instrumental versus emosional.
Factor tersebut dapat divisualisasikan dalam bentuk tiga dimensi dengan label
“positif-negatif”, “atasan-bawahan”, “kemajuan-kemunduran”.
Dalam kelompok tertentu, perilaku setiap anggota
dapat ditempatkan dalam ruang tiga dimensi. Posisi seseorang tergantung pada
kuadran di mana individu tersebut
muncul. Posisi seseorang dalam kuadran ditentukan oleh tingkat dimensi
masing-masing yang mewakili. Jadi, misalnya UPF bisa muncul pada berbagai titik
dalam ruang, tergantung pada tingkat U, P, dan F. Ketika jenis perilaku semua
anggota kelompok diplot dalam grafik spasial, hubungan dan jaringan mereka
dapat dilihat. Kelompok yang lebih besar, cenderung sebagai sub kelompok
koalisi untuk berkembang. Sub-kelompok terdiri dari individu dengan dimensi
nilai yang sama. Jelas ada afinitas antara individu-individu yang dekat dalam
dimensi dan arah sebuah nilai, sedangkan kedekatan individu tidak ada hubungannya.
Tidak hanya dapat memprediksi soal koalisi dan
jaringan dalam sebuah kelompok dari distribusi berbagai jenis kelompok, tapi
Bales juga telah menunjukkan bahwa tipe perilaku seseorang berkaitan dengan
jenis pernyataan orang lain yang dibuat. Interaksi tersebut menujukkan bahwa
seseorang dapat memulai dan menerima bergantung pada jenis perilakunya.
maaf.. sumber nya darimana ya? adakah reference bukunya? thanks
BalasHapusBoleh minta sumbernya ? Terima kasih.
BalasHapusADA SUMBER BUKU?
BalasHapus