3.05.2014

Posted by Unknown
No comments | 1:03:00 PM
       Indonesia merupakan negara multikultural dengan tingkat heterogenitas yang sangat tinggi. Puluhan bahkan ratusan suku bangsa tersebar dari Sabang sampai Merauke. Setiap suku mempunyai kebudayaan masing – masing yang menjadi ciri khas yang tidak dimiliki oleh suku lain. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya sekaligus menjadi peluang bagi bangsa Indonesia untuk lebih dikenal di mata dunia. Namun kita juga harus tetap melestarikannya sebagai warisan nenek moyang.
Di era modern ini teknologi berkembang dengan sangat pesat, terutama teknologi informasi dan komunikasi. Banyak sekali produk – produk teknologi canggih mulai bermunculan baik yang berbasis manual maupun digital. Hal ini jelas sangat membantu manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan informasi dan komunikasi. Namun dengan kecanggihan teknologi tersebut sangat memungkinkan masuknya kebudayaan asing dengan mudah. Masuknya kebudayaan asing akan mengancam keberadaan budaya lokal yang telah tumbuh dan berkembang selama ratusan bahkan ribuan tahun. Sehingga masyarakat sering kali lebih mengetahui bahkan menyukai kebudayaan asing dibandingkan kebudayaannya sendiri. Fenomena ini lah yang sedang terjadi saat ini. Banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui dan tidak mengenal kebudayaannya sendiri, terutama remaja sebagai generasi penerus bangsa. Maka dari itu, perlu adanya upaya pengenalan dan publikasi kebudayaan lokal. Disini peranan pers sebagai media publikasi sangat penting dalam upaya pengenalan budaya lokal kepada masyarakat.
Pers merupakan kegiatan mengumpulkan, menulis dan menginformasikan suatu fenomena. Dalam upaya pelestarian budaya lokal, pers berusaha mengumpulkan informasi mengenai kebudayaan lokal yang kemudian ditulis dan dipublikasikan melalui media massa, yang dalam hal ini adalah media cetak. Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia modern tidak akan bisa lepas dari keberadaan media terutama media cetak. Kebanyakan masyarakat pun mengetahui dunia sekelilingnya dari media. Bahkan humoris Will Rogers pernah mengatakan “Yang saya tahu hanyalah apa yang saya baca”. Pernyataan yang diungkapkan oleh Rogers itu bukan semata – mata untuk bahan tertawaan saja. Melainkan sebuah realitas kehidupan.

Upaya pelestarian budaya melalui publikasi di media massa, merupakan cara yang efektif. Hal tersebut berkaitan dengan sifat media massa yang mampu menjangkau khalayak luas dalam waktu yang sangat cepat. Selain itu, media massa yang dalam hal ini adalah media cetak (surat kabar, tabloid, majalah) dapat dengan mudah di akses oleh banyak orang dari semua kalangan, baik kalangan ekonomi atas maupun menengah ke bawah. Kemudian dengan adanya surat kabar lokal dapat memudahkan pelestarian budaya lokal karena biasanya pers surat kabar lokal lebih mengetahui kebudayaan lokal daerah dimana media itu diterbitkan. Jadi peranan pers dalam upaya pelestarian budaya lokal sangat penting. Upaya pelestarian tersebut dilakukan melalui publikasi di media massa.        

0 komentar:

Posting Komentar