Indonesia
merupakan negara multientnik dengan tingkat heterogenitas yang sangat tinggi.
Puluhan bahkan ratusan suku tersebar dari Sabang sampai Merauke. Meskipun
mereka mempunyai kebudayaan yang beragam yang menjadi ciri khas masing –
masing, mereka dapat hidup berdampingan. Hal itu lah yang menjadi potensi bagi Indonesia
untuk menjadi negara yang kaya akan kebudayaan dan menjadi pusat perhatian bagi
negara multietnik lainnya. Namun perlu kita ketahui, di samping sebagai
kekayaan, heterogenitas tersebut juga berpotensi untuk mengancam keutuhan
bangsa jika suatu saat muncul stimulus yang dapat memicu pertikaian dan konflik
antaretnis. Kondisi Indonesia saat ini dapat dianalogikan bagaikan sumbu api
yang suatu saat akan menjadi api yang sangat besar jika sumbu api tersebut
terkena percikan bahan bakar.
Selain tingkat heterogenitas yang
tinggi, Indonesia juga mempunyai jumlah penduduk terbanyak di dunia. Tingginya
angka kelahiran membuat pertumbuhan penduduk menjadi tidak terkontrol. Ada efek
positif dan juga negatif dari tingginya jumlah penduduk. Efek positifnya yaitu banyaknya
jumlah penduduk berarti banyak pula sumber daya manusia. Hal ini menunjukan
tingkat produktivitas akan tinggi, sehingga bisa menjadi peluang bagi Indonesia
untuk menjadi negara yang kuat dari segi ekonomi, politik, sosial dan hankam.
Namun perlu diketahui, hal itu akan terwujud jika banyaknya jumlah penduduk
diiringi dengan layanan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang tersedia. Namun
apa yang terjadi jika angka pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak diiringi
dengan kuantitas dan kualitas pendidikan dan lapangan pekerjaan yang tersedia?
Bukan kesejahteraan yang didapat, malah justru permasalahan yang tak berujung.
Penganguran, kemiskinan, buta huruf serta tindak kriminalitas dengan tuntutan
ekonomi mejadi permasalahan yang kompleks dan belum ditemukan solusinya. Dengan
demikian, jumlah penduduk yang sangat banyak bisa menjadi pontesi bagi
Indonesia untuk menjadi negara yang kuat tetapi juga bisa berpotensi untuk
menjadi negara yang miskin.
Dilihat dari segi geografis, Indonesia
sangat beruntung karena terletak di daerah garis khatulistiwa, dengan diapit
oleh dua benua yaitu benua Australia dan benua Asia serta terletak di antara
dua samudera yaitu samaudera Hindia serta samudera Pasifik. Hal itu membuat
Indonesia kaya akan sumber daya alamnya baik yang ada di tanah, udara maupun
laut. Indonesia mempunya banyak gunung berapi baik yang masih aktif maupun
tidak. Ini akan membuat tanah menjadi subur sehingga dapat membantu masyarakat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, kandungan logam maupun minyak di dalam
tanah juga sangat tinggi. Laut indonesia adalah laut yang kaya akan sumber
daya. Tidak sedikit orang yang hidupnya bergantung pada hasil laut. Bahkan tak
heran jika Koes Ploes mengatakan “Bukan
lautan tapi kolam susu”. Dari uraian di atas harusnya kita sadar bahwa kita
sangat beruntung memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah, tinggal
bagaimana kita memanfaatkan dan memeliharanya. Namun, yang sekarang terjadi
adalah sebaliknya. Bukannya merawat malah justru mengeksploitasi alam.
Pembakaran hutan untuk pemukiman, perburuan liar, penebangan kayu yang tidak
diimbangi dengan usaha reboisasi adalah beberapa contohnya.
Dari uraian di atas, ternyata negara Indonesia adalah
negara yang banyak memiliki sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumber
daya alam yang melimpah. Hal tersebut dapat menjadi modal bagi Indonesia untuk
menjadi negara yang maju dan sejahtera jika sumber daya yang ada dikelola
dengan baik. Namun, jika sumber daya yang ada tidak dikelola dengan bijak atau
justru dieksploitasi bukan hal yang tidak mungkin Indonesia menjadi negara yang
lemah dan miskin.
0 komentar:
Posting Komentar