Komunikasi
Pemasaran
Menurut wells komunikasi pemasaran diartikan sebagai
berikut, ”advertising, personal selling, sales promotion, public relations,
direct marketing, point-of-sale and packaging are the main techniques
the marketer may use to communicate with target markets. These
techniques are collectivity called marketing communication, marketing
communication, the final element in the marketing mix, is defined as
persuasive communication designed to send marketing-related messages to
a selected targe audience.”(William,
2000: 75).
Definisi komunikasi pemasaran menurut sutisna
adalah, Inti dari proses pemasaran adalah adanya pertukaran dari satu pihak ke
pihak lain, baik pertukaran yang sifatnya terbatas maupun yang sifatnya luas
dan komplek. Demikian halnya dengan komunikasi yang merupakan pertukaran
informasi dari sumber ke penerima dan sebaliknya (Sutisna, 2002: 264). Menurut Kotler (dalam Sutisna, 2002: 264),
sesuai dengan kutipan Sutisna dalam bukunya Perilaku Konsumen dan Komunikasi
Pemasaran, menyebutkan sedikitnya ada lima kondisi yang harus terpenuhi
agar pertukaran dapat terjadi yaitu:
a. Terdapat
sedikitnya 2 pihak, yaitu antara pemberi dan penerima.
b. Masing-masing
pihak memiliki sesuatu yang mungkin berharga bagi pihak lain.
c. Masing-masing
pihak mampu berkomunikasi dan melakukan penyerahan.
d. Masing-masing
pihak bebas menerima atau menolak tawaran pertukaran
e. Masing-masing pihak yakin bahwa berunding
dengan pihak lain adalah layak dan bermanfaat.
Melalui konsep pemasaran ini yang menjadi intinya
adalah pertukaran antara 2 atau lebih individu. Tidak ada individu yang
mendapatkan sesuatu tanpa melakukan sesuatu terlebih dahulu. Komunikasi
pemasaran juga berfungsi sebagai pemberi kabar kepada masyarakat tentang
keberadaan suatu produk tertentu. Komunikasi pemasaran juga sangat boros jadi
pemasar harus benar-benar mengetahui lewat pemasaran mana suatu produk akan
ditawarkan. Untuk lebih jelasnya, model komunikasi pemasaran akan tergambar
seperti berikut:
Bagan
1.1

Sumber:
Sutisna. (2002), Perilaku Konsumen dan Komunikasi pemasaran, hal. 270
Model komunikasi ini memiliki beberapa unsur yaitu:
Sumber, Encoding, Transmisi, Decoding, Tindakan dan Feed Back.
Pertama adalah sumber. Dalam pemasaran berarti sumber adalah pemasar. Pemasar
ini menentukan bagaimana pesan atau produk yang di buat dirancang agar dapat
dipahami dan direspons secara positif oleh penerima (konsumen).
Encoding merupakan
proses perancangan pesan. Pada taraf encoding akan ditentukan dengan
cara apakah pemasaran sebaiknya dilakukan. Proses encoding ini juga
disebut sebagai proses menerjemahkan tujuan-tujuan komunikasi kedalam bentuk
pesan yang akan dikirim kepada penerima. Pada proses encoding inilah dasar
penelitian dilakukan yaitu bagaimana jenis dan proses pemasaran politik
dilakukan oleh tiga partai politik di Surakarta.
Proses ketiga adalah transmisi. Transmisi merupakan
penyampaian pesan melalui media tertentu, apakah hendak lewat iklan di
televisi, surat kabar, direct marketing, dan lain-lain. Setelah pesan diterima
maka penerima pesan maupun konsumen akan secara sadar maupun tidak melalui
proses decoding. Proses decoding merupakan proses interpretasi
dan respon yang dilakukan oleh penerima pesan tersebut dalam hal ini konsumen.
Proses selanjutnya merupakan tindakan atau reaksi
nyata yang dilakukan oleh penerima pesan produk tersebut sebagai bentuk respon
dari proses decoding yang didasari oleh pengalaman dan situasional pihak
konsumen. Proses terakhir adalah feed back (umpan balik). Dalam umpan
balik keberhasilan suatu produk yang melalui proses pemasaran tertentu akan
terlihat, apakah produk yang diproduksi akan direspon positif atau negatif oleh
konsumen, jika produk barang akan terlihat dari besarnya barang yang beredar di
pasaran. Jika produk jasa akan terlihat dengan banyaknya ketertarikan konsumen
pada jasa yang ditawarkan. Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk
menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan
produk di pasar (Sutisna, 2000: 267).
Daftar Pustaka
Wells,
William; John Burnet and Sandra E. Moriarty.2000. Advertising: Principles
and Practice.USA: Prentice-Hall.
Sutisna.
2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
0 komentar:
Posting Komentar